SEKOLAH serta universitas di semua Bangladesh ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, sehabis 6 orang berpulang dalam keluhan hal jatah dalam profesi penguasa.
Mahasiswa universitas sudah melangsungkan kelakuan muncul rasa sepanjang sebagian hari menentang sistem pemberian jatah dalam profesi zona khalayak untuk kanak- kanak bahadur perang, yang berjuang buat kebebasan negeri dari Pakistan tahun 1971. Sebagian profesi pula diadakan buat wanita, etnik minoritas, serta penyandang disabilitas.
Sepertiga dari pos- pos itu diadakan buat kanak- kanak yang dikategorikan selaku bahadur perang. Mahasiswa beranggapan sistem ini eksklusif, serta mereka membutuhkan rekrutmen bersumber pada hasil.
Sebagian kota, tercantum bunda kota Dhaka, pekan ini melihat tabrakan antara pendukung aksi anti- kuota serta mereka yang menentangnya, spesialnya kapak mahasiswa dari partai berdaulat Awami League yang diketahui selaku Bangladesh Chhatra League( BCL).
Golongan mahasiswa silih melanda dengan batu bata serta gayung. Polisi menembakkan gas air mata serta memakai timah panas karet buat membubarkan golongan yang bentrok. Penggerak mahasiswa berkata ratusan orang terluka dalam serbuan itu.
” Kita mempersalahkan badan BCL atas kekerasan ini. Mereka menewaskan para pengunjuk rasa. Polisi tidak turut aduk buat melindungi mahasiswa lazim,” tutur Abdullah Salehin Ayoun, salah satu ketua aksi anti- kuota, pada BBC.
Profesi penguasa amat disukai di Bangladesh sebab gajinya yang besar. Dengan cara keseluruhan, lebih dari setengah posisi diadakan buat golongan khusus. Komentator berkata sistem ini dengan cara tidak seimbang profitabel kanak- kanak dari golongan pro- pemerintah yang mensupport Kesatu Menteri Sheikh Hasina, yang memenangkan penentuan keempat beruntun pada Januari.
Penguasa Hasina menghapuskan jatah itu tahun 2018, sehabis terdapatnya keluhan. Tetapi, majelis hukum menginstruksikan pihak berhak mengembalikan jatah itu pada dini Juni, yang mengakibatkan putaran keluhan terkini.
Administratur berkata 3 orang berpulang di kota dermaga selatan Chittagong serta 2 di Dhaka, sedangkan seseorang mahasiswa berpulang di kota utara Rangpur oleh timah panas nyasar. Informasi alat berkata paling tidak 3 dari mereka yang berpulang merupakan mahasiswa, walaupun belum terdapat verifikasi sah.
Penguasa mempersalahkan golongan antagonisme atas kekerasan itu.” Kapak mahasiswa dari antagonisme Jamaat- e- Islami serta Partai Patriot Bangladesh( BNP) sudah menyelinap ke dalam aksi anti- kuota ini. Mereka yang mengawali kekerasan,” tutur Menteri Hukum Anisul Huq pada BBC.
Majelis hukum paling tinggi Bangladesh menangguhkan sistem dikala ini pekan kemudian, namun keluhan diperkirakan hendak bersinambung hingga sistem itu dihapuskan dengan cara permanen.” Permasalahan ini sudah dijadwalkan buat konferensi pada 7 Agustus. Mahasiswa diberi peluang buat mengantarkan alasan mereka di majelis hukum,” tutur Huq.
Dalam pembedahan larut malam pada hari Selasa, polisi menggerebek markas besar BNP, partai antagonisme penting, di Dhaka, sehabis tabrakan kekerasan. Atasan tua BNP Ruhul Menarik Rizvi berkata penyergapan itu cumalah suatu drama serta ialah catatan untuk mahasiswa buat kembali.
Keluhan sudah berjalan sepanjang sebagian hari dengan mahasiswa memblokir jalur serta jalur raya di Dhaka serta kota- kota besar yang lain, menimbulkan kemacetan kemudian rute. Atasan mahasiswa berkata mereka marah dengan pendapat terkini Hasina yang, bagi mereka, melukiskan mereka yang menentang jatah profesi selaku razakar- istilah yang dipakai buat mereka yang diprediksi bekerja sama dengan angkatan Pakistan sepanjang perang tahun 1971.
Sebagian atasan mahasiswa berkata Hasina sudah menghina mereka dengan menyamakan mereka dengan razakar. Analogi itu, tutur mereka, pula mendesak badan BCL buat melanda mereka.
SEKOLAH serta universitas
” Mereka mau memencet suara kita dengan menghasilkan teror di negeri ini. Bila aku tidak menentang hari ini, mereka hendak memukul aku di lain hari. Seperti itu penyebabnya aku terletak di jalur buat menentang,” tutur Rupaiya Sherstha, seseorang mahasiswa wanita di Universitas Dhaka, pada BBC.
Tetapi, menteri penguasa berkata pendapat Hasina disalahartikan, serta ia tidak mengatakan mahasiswa selaku razakar. Mohammad Ali Arafat, menteri negeri buat data serta pemancaran, menyangkal dakwaan kalau kapak mahasiswa dari Awami League mengakibatkan kekerasan. Ia berkata permasalahan diawali sehabis mahasiswa anti- kuota mengintimidasi masyarakat suatu mes di Dhaka.
” Bila terdapat kekalutan di kampus universitas, tidak terdapat khasiatnya untuk penguasa. Kita mau perdamaian senantiasa terpelihara,” tutur Arafat pada BBC.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres melantamkan pada penguasa buat” mencegah para pengunjuk rasa dari seluruh wujud bahaya ataupun kekerasan”, bagi ahli bicaranya Stephane Dujarric.
Mahasiswa berniat buat meneruskan keluhan mereka hingga desakan mereka terkabul. Penguasa sudah menguatkan keamanan dengan memobilisasi gerombolan paramiliter, Border Guards Bangladesh, di 5 kota penting, tercantum Dhaka serta Chittagong.
Berita terbaru sulawesi memilik tambang mas terbesar di dunia => Suara4d