Tunisia Titel Pemilu Parlemen, Atensi Pemilih Amat Rendah
Tunisia menakik penentuan parlemen pada Sabtu 17 Desember 2022 semacam dikutip Angkatan laut(AL) Jazeera. Tempat pemungutan suara dibuka pada jam 8 pagi durasi setempat yang hendak memastikan lapisan parlemen Tunisia.
emungutan suara itu merupakan yang awal semenjak Kepala negara Cakar Saied menangguhkan parlemen yang dikendalikan antagonisme pada Juli 2021. Beliau setelah itu membubarkan tubuh dengan 217 bangku itu sebagian bulan setelah itu.
Tetapi, pemungutan suara hari ini kelihatannya tidak memunculkan banyak antusiasme di semua Tunisia di tengah kekesalan yang menyebar atas disfungsi politik serta darurat ekonomi yang lagi berjalan.
Reporter bergerombol di dekat TPS Rue de Marseille sehabis dibuka, namun cuma satu orang yang membagikan suara.
“ Aku mau mensupport negeri aku serta mensupport kepala negara aku. Aku mau negeri ini maju serta jadi lebih bagus serta seperti itu kenapa aku memilah hari ini,” tutur Manoubia Shagawi, wanita wiraswasta lokal.
Itu merupakan afeksi yang jauh berlainan di antara banyak orang belia yang terkumpul di suatu kedai kopi terdekat. Kala ditanya apakah mereka berencana buat memilah, balasan mereka tentu,“ Tidak!”
Merambah pusat kota di bunda kota Tunis, terdapat penghalang metal serta pos pengecekan polisi yang dipadati aparat yang menggendong senapan mereka.
“ Mereka lazim melaksanakan ini di dasar Ben Ali buat membuat kita khawatir,” tutur pengemudi taksi Aymen, merujuk pada mantan atasan orang kokoh yang digulingkan pada 2011 itu sembari tersimpul.
Berita Terbaru hanya di berita Palembang
Memberi tahu dari bunda kota, Hashem Ahelbarra dari Angkatan laut(AL) Jazeera berkata cuma sedikit orang yang menunggu buat memilah kala tempat pemungutan suara dibuka.“ Sepanjang ini amat sedikit orang yang timbul di tempat pemungutan suara yang bisa Kamu amati pas di balik aku,” tuturnya.
“ Perihal ini berlainan dengan dekat 3 tahun kemudian kala aku di mari, meliput penentuan kepala negara,” tuturnya, merujuk pada putaran kedua 2019 antara Kepala negara Saied serta lawannya Nabil Karoui.
Antagonisme memboikot pemilu hari ini sehabis pengesahan konstitusi terkini yang melemahkan parlemen serta membagikan kewenangan besar pada kepala negara.
Orang Tunisia memilah buat mengadopsi konstitusi terkini pada Juli, yang mengganti negeri dari kerakyatan parlementer hibrida jadi negeri di mana kepala negara mempunyai kewenangan besar.
Partai- partai antagonisme– yang beberapa besar memboikot pemungutan suara parlemen pada hari ini– berkata pengesahan konstitusi merupakan tahap besar dalam ekspedisi Tunisia mengarah rezim satu orang.
Cuma dekat seperempat dari pemilih tertera nyatanya memilah” betul” pada Juli dalam suatu referendum mengenai konstitusi terkini, yang berikan kepala negara daulat paling tinggi atas penguasa serta peradilan.
Itu terjalin 12 tahun sehabis pedagang sayur Tunisia Mohamed Bouazizi membakar dirinya dalam kelakuan keluhan yang mengakibatkan Masa Semi Arab– serangkaian makar terkenal di Timur Tengah serta Afrika Utara.
Kekurangan santapan, obat- obatan, serta materi bakar sudah jadi tema kesekian kehidupan Tunisia selama 2022.
Banyak orang marah sebab sehabis menjanjikan sedemikian itu banyak, Kepala negara Saied berkonsentrasi pada pergantian politik– semacam membuat konstitusi terkini– dari mencari pemecahan ekonomi buat keinginan mereka yang sangat menekan.
“ Terdapat banyak produk yang lenyap, semacam nasi, teh, serta kopi,” tutur Mohammed, seseorang pekerja di suatu supermarket di Tunis, pada Angkatan laut(AL) Jazeera.“ Tetapi itu bukan cuma produk yang lenyap. Biayanya pula meningkat. Amati sebotol minyak itu, 1, 8 liter saat ini jadi 18 dinar, lebih dahulu 7 ataupun 8 dinar, ini lebih dari 2 kali bekuk.”
Saied lebih dahulu mempersalahkan spekulan atas kekurangan pangan, namun rivalnya berkata ia wajib disalahkan sebab kandas menghidupkan balik perekonomian negeri.